Puasa zaman rasulullah shalallahu alaihi wasalam- Kami semua pasti telah merindukan bulan yang sangat mulia ini datang, tentunya kita harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut bulan suci ramadhan. Yaitu bulan suci yang didalamnya terdapat beberapa pahala yang sangat banyak yang telah allah swt berikan kepada orang yang giat beribadah dan yang berlomba-lomba dalam hal kebaikan. Sekarang bulan suci tersebut telah datang kepada kita, maka kita haris memanfaatkannya semaksimal mungkin..
Dan tentunya ramadhan jaman sekarang dengan jaman rasulullah sangatlah berbeda.
RAMADHAN ZAMAN RASULULLAH SAW
Bicara tentang puasa memang tak lepas dari surat al-baqarah ayat 183 yang berbunyi :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)
Ayat perintah puasa Ramadhan diturunkan oleh Allah pada bulan sya'ban 2 H. Artinya, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam berpuasa Ramadhan sebanyak 9 kali sebelum beliau wafat pada 12 Rabiul awal 11 H. Menurut atsar Ibnu Mas'ud dan Aisyah disebutkan bahwa Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam semasa hidupnya lebih banyak berpuasa Ramadhan 29 hari daripada 30 hari.Puasa Ramadhan pada zaman Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam ini menarik untuk dibuktikan dengan hisab astronomi. Hisab posisi hilal awal Ramadhan dan Syawal semasa Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam hidup dari 2 - 10 H telah dilakukan.
Analisis astronomi tersebut menunjukkan selama 9 tahun itu, 6 kali ramadhan panjangnya 29 hari. Adapun yang 3 kali yang 30 Hari. Dari analisis itu juga diketahui bahwa pada zaman Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam puasa dilakukan pada musim semi dan musim dingin.
Puasa pertama berawal pada Ahad, 26 Februari 624 dan Idul fitri jatuh pada Senin, 26 Maret 624. Itu artinya lama puasa adalah 29 hari. Perang Badar yang terjadi saat itu pada 17 Ramadhan 2 H ( 13 Maret 624 ) jatuhnya pada hari selasa. Perhitungan ini berbeda dengan riwayat yang menyatakan bahwa Perang Badar terjadi malam jum'at. Salah satu Idul Fitri pada zaman Nabi terjadi pada hari Jum'at, yaitu 1 Syawal 3 H yang bertepatan dengan 15 Maret 625. Inilah satu-satunya idul fitri yang jatuh pada hari jum'at semasa Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam hidup.
Mugkin, inilah kejadian yang berkaitan dengan hadist yang membolehkan meninggalkan sholat jum'at bila paginya telah mengikuti shalat hari raya. Dalam hadist dari Abu Hurairah yang diriwayatkan dari Abu Dawud disebutkan bahwa Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam bersabda, "Pada hari ini (Jum'at) telah berkumpul 2 hari raya, maka siapa yang mau, (shalat hari rayanya) telah mencukupi shalat jum'atnya, tetapi kami tetap akan melakukan shalat Jum'at".
No comments:
Write komentar