Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.

About

What Is Lorem Ipsum?

Slider

Featured Coupons

Featured Posts

Featured Posts

Featured post

Mengapa Pengiklan Mendukung Adsense ?

Contact us

Total Pageviews

Sometimes you need advice, Ask a teacher to solve your problems.

Make a Difference with education, and be the best.

Culture

Wisata

Favourite

Event

Gallery

News Scroll

Popular Posts

Site Links

Pages

Updates

Why It Is Useful?

Get To Me!

Follow

Follow on Facebook

Sunday, February 11, 2018

Vacuum of Power di Indonesia



Sekutu semakin gencar melakukan penyerangan terhadap Jepang. Pada tanggal 6 Agustus 1945, pihak Sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan pada tanggal 9 Agustus 1945 menjatuhkan bom ato di kota Nagasaki. Akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Hal ini dilakukan Kaisar Jepang untuk menghindari jatuhnya korban lebih banyak lagi. Sementara itu pada hari yang sama, ketiga pemimpin Indonesia yang terdiri atas Soekarno, Moh. Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat pulang ke tanah air untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Setelah penyerahan Jepang, Sekutu akan datang ke negeri-negeri pendudukan Jepang untuk mengadakan perlucutan senjata dan memulangkan tentara Jepang serta mengadili para penjahat perang. Tugas tentara Sekutu semula akan dilaksanakan pasukan Amerika Serikat (South West Pasifik / SWF) di bawah pimpinan Jenderal Douglas Mc. Arthur. Namun, terjadi perubahan strategi, yang bertugas di Indonesia di gantikan tentara Inggris (South East Asia Command/SEAC) di bawah pimpinan Lord Luis Mountbatten. Perubahan strategi ini berdampak pada keterlambatan antara Sekutu ke Indonesia. Hal ini menyebabkan terjadinya vacuum of power (kekosongan pemerintahan) di Indonesia.

No comments:
Write komentar

Interested for our works and services?
Get more of our update !